Menggali Budaya Pelestarian Alam di Desa melalui Festival Merti Kali Oya

Bantul, 27 Oktober 2024 — Festival Merti Kali Oya yang diselenggarakan oleh Program SatuDesa Indonesia di Bantul, Yogyakarta, menjadi sorotan dalam upaya pelestarian budaya dan lingkungan hidup desa. Festival ini mengusung semangat gotong royong untuk menjaga alam dan budaya, yang dihidupkan kembali melalui berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat.

Direktur PT. Satu Desa Indonesia, Bapak Nurhadi, MA, mengungkapkan pandangannya mengenai pentingnya pelestarian budaya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan masa depan bangsa. "Desa punya beragam budaya yang masih terjaga hingga kini, meskipun seringkali terlupakan. Menjaga budaya sama dengan menjaga alam dan masa depan bangsa," ujar Nurhadi.

Sebelum festival ini dimulai, SatuDesa bersama dengan Tim Perumus Munas APDESI menyelenggarakan kegiatan Workshop Merti Kali, yang diadakan untuk menggali kesadaran warga dalam melestarikan budaya mereka. "Apa yang kami lakukan dalam Festival Merti Kali Oya adalah bentuk kecintaan kami untuk membangkitkan semangat melestarikan budaya melalui Workshop Merti Kali yang diadakan bersama warga masyarakat," tambah Nurhadi.

Tidak hanya sebagai hiburan, Festival Merti Kali Oya dirancang untuk menumbuhkan rasa memiliki terhadap budaya lokal dan alam. Dalam pandangan Nurhadi, peran aktif masyarakat adalah kunci utama keberhasilan festival ini. "Terciptanya konsep Festival Merti Kali Oya tidak terlepas dari peran serta semua pihak, khususnya masyarakat, dalam menggali dan merawat budaya sendiri. SatuDesa hanyalah jembatan untuk bersama-sama merawat budaya dan lingkungan," jelasnya.

Festival ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat desa untuk merefleksikan pentingnya keseimbangan antara pelestarian budaya dan lingkungan. Dengan kolaborasi yang kuat antara masyarakat dan SatuDesa, Festival Merti Kali Oya menjadi simbol nyata dari upaya pelestarian budaya yang berdampak positif bagi alam dan lingkungan sekitar.

Melalui festival ini, diharapkan muncul kesadaran kolektif untuk menjaga keberlanjutan desa, tidak hanya sebagai destinasi wisata tetapi juga sebagai lingkungan hidup yang lestari. Festival Merti Kali Oya menjadi contoh konkret bagaimana budaya lokal dapat diangkat sebagai kekuatan dalam membangun desa yang berkelanjutan.

Duta Aidil